By: Edcoustic
Masa muda usiaku kini
Warna hidup tinggal kupilih
Namun aku telah putuskan
Hidup diatas kebenaran
Masa muda penuh karya untukMu Tuhan
Yang aku persembahkan sbagai insan beriman
Kini jelas tiap langkahku
Illahi jadi tujuanku
Apapun yang aku lakukan
Islam slalu jadi pegangan
Masa muda penuh karya untukMu Tuhan
Yang aku persembahkan sbagai insan beriman
Mumpung muda ku tak berhenti menapak cita
Menuju negeri syurga yang nun jauh disana
17 Juli 2011
12 Juli 2011
Catatan Buram
Aku letih, lelah dan merasa sunyi
Aku lemah, sedih dan merasa sendiri
Inginku berlari untuk semmbunyi
Menghilang tanpa tahu sampai kapan
Aku galau, resah dan tak tahu berbuat apa
Aku gundah akan waktu yang terus berputar
Aku cemas akan saat yang tak kunjung datang
Dan aku bingung akan hadirku sendiri
Aku lemah, sedih dan merasa sendiri
Inginku berlari untuk semmbunyi
Menghilang tanpa tahu sampai kapan
Aku galau, resah dan tak tahu berbuat apa
Aku gundah akan waktu yang terus berputar
Aku cemas akan saat yang tak kunjung datang
Dan aku bingung akan hadirku sendiri
Label:
Catatan
10 Juli 2011
Kisah Bilal Bin Rabah Sang Muadzin Rasulullah
Bilal bin Rabah, Muazin Rasulullah Sholallahu alaihi wasallam, memiliki kisah menarik tentang sebuah perjuangan mempertahankan aqidah. Sebuah kisah yang tidak akan pernah membosankan, walaupun terus diulang-ulang sepanjang zaman. Kekuatan alurnya akan membuat setiap orang tetap penasaran untuk mendengarnya.
Bilal lahir di daerah as-Sarah sekitar 43 tahun sebelum hijrah. Ayahnya bernama Rabah, sedangkan ibunya bernama Hamamah, seorang budak wanita berkulit hitam yang tinggal di Mekah. Karena ibunya itu, sebagian orang memanggil Bilal dengan sebutan ibnus-Sauda' (putra wanita hitam). Bilal dibesarkan di kota Ummul Qura (Mekah) sebagai seorang budak milik keluarga bani Abduddar. Saat ayah mereka meinggal, Bilal diwariskan kepada Umayyah bin Khalaf, seorang tokoh penting kaum kafir.
Bilal lahir di daerah as-Sarah sekitar 43 tahun sebelum hijrah. Ayahnya bernama Rabah, sedangkan ibunya bernama Hamamah, seorang budak wanita berkulit hitam yang tinggal di Mekah. Karena ibunya itu, sebagian orang memanggil Bilal dengan sebutan ibnus-Sauda' (putra wanita hitam). Bilal dibesarkan di kota Ummul Qura (Mekah) sebagai seorang budak milik keluarga bani Abduddar. Saat ayah mereka meinggal, Bilal diwariskan kepada Umayyah bin Khalaf, seorang tokoh penting kaum kafir.
Label:
Kisah
Langganan:
Postingan (Atom)